Caramenentukan KKM Kurikulum 2013 Revisi 2018 pada dasarnya masih menggunakan tiga faktor utama yaitu karakteristik peserta didik intake karakteristik mata pelajaran kompleksitas materikompetensi dan kondisi satuan pendidikan daya dukung pada proses pencapaian kompetensi. Cara menentukan kkm kurikulum 2013 pdf.
– Sudahkah anda melengkapi KKM K13 revisi 2022 dan 2023 untuk SD kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 di semester 1 dan semester 2 sebagai perangkat pembelajaran dalam menghadapi Tahun Ajar terbaru 2021/2022 sekarang ini? Jika ternyata belum, berarti sekarang anda berada di halaman informasi yang tepat. Telah menjadi sesuatu hal yang wajib, setiap Guru memiliki contoh format KKM sebagai salah satu berkas yang digunakan dalam penetapan nilai ketuntasan minimal para siswa. Nilai KKM dijadikan patokan keberhasilan yang harus dicapai dan sebagai pengukur kemampuan siswa dalam mencapai standar kompetensi. Model Penetapan Lebih dari satu KKMSatuan pendidikan dapat memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM IPA 64, Matematika 60, Bahasa Indonesia 75, dan seterusnya. Di samping itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran kelompok mata pelajaran. Misalnya, rumpun MIPA Matematika dan IPA memiliki KKM 70, rumpun bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris memiliki KKM 75, rumpun sosial IPS dan PPKn memiliki KKM 80, dan Penetapan Satu KKMSatuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran.sumber Namun sebelum anda menuju ke bagian unduh contoh format KKM, maka sebaiknya pelajari lebih dalam tentang bagaimana cara menentukan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal. Karena meskipun sudah ada contoh formatnya, tetapi tetap saja mengetahui bagaimana cara menentukan nilai KKM sudah kewajiban bagi setiap guru. Fungsi Kriteria Ketuntasan MinimalAdapun beberapa fungsi KKM adalah sebagai berikut1. sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan;2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran;3. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah; 4. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat;5. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata teknis prosedur penentuan KKM dapat dilakukan dengan cara Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas dalam satu tahun Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik intake, karakteristik mata pelajaran kompleksitas materi/kompetensi, dan kondisi satuan pendidikan daya dukung. Dengan mencari rata-rata 3 aspek tersebut maka akan menjadi KKM KD pengetahuan dan keterampilan. Adapun yang dimaksud dengan 3 aspek tersebut adalaha. Karakteristik Peserta Didik Intake β€’ Karakteristik peserta didik intake bagi peserta didik baru kelas 1 SD melalui hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, peserta didik baru kelas VII antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. β€’ memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentikasi antara lain berdasarkan hasil ujian jenjang sebelumnya, atau nilai rapor Karakteristik Mata Pelajaran Kompleksitas Karakteristik Mata Pelajaran kompleksitas adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya pengetahuan Kondisi Satuan Pendidikan Daya Dukung Kondisi Satuan Pendidikan Daya Dukung meliputi antara lain 1 kompetensi pendidik misalnya nilai Uji Kompetensi Guru; 2 jumlah peserta didik dalam satu kelas; 3 predikat akreditasi sekolah; dan 4 kelayakan sarana prasarana sekolah. sumber Pada intinya ada saat penentuan KKM, satuan pendidikan mempertimbangkan kompleksitas muatan/mata pelajaran, karakteristik peserta didik, dan daya dukung satuan pendidikan, itu sudah seharusnya. Tips Cara Menghitung KKM dalam penilaian K13 Unduh Kumpulan KKM K13 untuk SD kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 Guna mendukung anda berlatih maupun dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran secara langsung, maka kumpulan format kriteria ketuntasan minimal khusus SD ini kami sediakan secara lengkap. Silahkan diunduh saja melalui link halaman di bawah ini KKM K13 Kelas 1KKM K13 Kelas 2KKM K13 Kelas 3KKM K13 Kelas 4KKM K13 Kelas 5KKM K13 Kelas 6Aplikasi KKM K13KKM PAI K13 SDPerangkat Pembelajaran K13 SD Lengkap untuk Semua Kelas Semua KKM SD K13 untuk semua kelas di atas bisa anda unduh semuanya sesuai kebutuhan pembelajaran di masing-masing kelas, maka dari itu kami persilahkan supaya anda download sesuai judul dari tautan yang tersedia. Pastinya contoh KKM K13 SD yang kami sediakan di sini merupakan contoh format yang sebenarnya, bisa anda gunakan langsung maupun dikembangkan/diperbaiki terlebih dahulu sesuai kebutuhan pengajaran di masing-masing lembaga. Berhubung Kriteria Ketuntasan Minimal yang menentukan kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan atau penguasaan terhadap suatu kompetensi pengetahuan dan keterampilan, jangan heran kalau nilai tersebut dimusyawarahkan/didiskusikan oleh guru-guru dalam mengambil keputusan penetapan nilai. Contoh Penetapan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal Inilah cara menentukan kkm kurikulum 2013, pada proses penentuan KKM, satuan pendidikan mempertimbangkan kompleksitas muatan/mata pelajaran, karakteristik peserta didik, pendidik dan daya dukung satuan pendidikan. Satuan Pendidikan menetapkan KKM yang disusun oleh pendidik melalui rapat dewan guru. Berikut ini merupakan contoh penentuan KKM. Sebagai contoh, lihat tabel penetapan kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran matematika di bawah ini penetapan kkm Setelah melihatnya, selain dari cara menghitung kkm k13 kami pun menyarankan supaya Bapak/Ibu Guru segera praktek dengan mengikuti beberapa tahap tugas di bagian bawah beriku tini Hitung jumlah Kompetensi Dasar KD setiap muatan pelajaran setiap kelas dalam satu tahun pelajaran. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala skor tiap KKM setiap KKM setiap muatan pelajaran. Contoh Format KKM yang akan Bapak/Ibu download ini dibuat pada aplikasi Microsoft Excel untuk memudahkan Guru dalam menghitung rata-rata nilai secara otomatis, karena seperti yang kita ketahui bahwa Ms. Office excel ini merupakan software pengolah data sejuta umat. Dengan demikian pada saat penghitungan nilai sesuai dari beberapa data maka hasilnya bisa ditemukan secara otomatis. Setelah anda memahami lebih jauh tentang bagaimana cara menentukan kriteria ketuntasan minimal KKM dan mengunduh beberapa contoh format sesuai kelas dan mata pelajaran yang telah kami semat di beberapa paragraf atas, maka silahkan diperiksa, dipertimbangkan dan diperbaiki jika terjadi kekeliruan isi di dalamnya. Demikian informasi tentang KKM Kurikulum 2013 revisi 2022 – 2023 untuk digunakan pada semester Ganjil dan Genap di SD kelas 1 sampai dengan 6. Semoga bermanfaat.
AplikasiKKM Kurikulum 2013 SMA Kelas X, XI, XII Excel Tahun 2018/2019 ini dapat anda download secara gratis dan lengkap hanya diblog ini. format KKM ini dibuat dalam format excel untuk lebih memudahkan guru dalam menghitung jumlah nilai KKM. Jadi dengan format excel ini anda tidak perlu mengkalkulasi KKM tiap indikator untuk menjadi KKM mata pelajaran karena semuanya sudah rumus secara otomatis.
Apakah Anda sudah mengetahui Cara Menghitung KKM dalam Penilaian Kurikulum 2013? Jika Anda belum mengetahuinya, mari kita belajar memahami bersama tentang cara hitung KKM dalam kurikulum 2013. Kriteria Ketuntasan Minimal atau biasa disingkat dengan sebutan KKM adalah kriteria kelengkapan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan sekolah dan mengacu pada standar kompetensi kelulusan. KKM dibentuk di awal tahun sekolah oleh unit pendidikan berdasarkan hasil dari musyawarah guru mata pelajaran di masing-masing unit pendidikan. Seiring berjalannya waktu, istilah KKM juga mengalami perubahan, yaitu menjadi KBM Ketuntasan Belajar Minimal. Namun pada dasarnya, semua prinsip dan pedoman lainnya masih tetaplah sama apalagi terkait ketentuan penghitungan di setiap mata pelajaran. Setidaknya terdapat 3 aspek yang perlu dipertimbangkan oleh setiap Guru pengampu dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal / Ketuntasan Belajar Minimal, diantaranya adalah 1. Karakteristik peserta didik 2. Karakteristik mata pelajaran 3. Kondisi unit pendidikan Karakteristik peserta didik atau aspek asupan dapat diidentifikasi dari hasil tes di tingkat sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor di tahap terakhir. Karakteristik subjek adalah kompleksitas Kompetensi Dasar KD. Selain itu, ada juga hal yang perlu diperhatikan, seperti - Kondisi satuan pendidikan terkait dengan ketersediaan guru - Kesesuaian latar belakang guru - Kompetensi guru Cara Menghitung KKM/KBM Untuk Penilaian K13 Cara menentukan Kurikulum KKM 2013 harus melewati jalur yang cukup banyak. unit pendidikan, termasuk kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya harus bersama-sama merumuskannya. Berhubung KKM dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan proses pembelajaran maka KKM ini bisa dinyatakan bersifat dinamis. Penentuan KKM untuk materi pelajaran berada di bawah wewenang guru. Penting dan perlu diperhatikan sebelum ditentukan, KKM Kriteria Ketuntasan Minimal harus disetujui di tingkat satuan pendidikan yang telah diputuskan melalui rapat dewan guru. Dalam penentuannya, KKM dapat dibuat berbeda untuk masing-masing mapel mata pelajaran, meskipun sebenarnya bisa juga dibuat sama rata untuk semua mata pelajaran, namun Guru di satuan Lembaga Pendidikan harus mempertimbangkan panjang interval setiap mata pelajaran. . Misalnya, untuk konten pelajaran dengan KKM 80, predikat C Cukup dimulai dengan angka 80. Akan tetapi jika KKM 60, predikat C Cukup harus dimulai lagi dengan angka 60. Penghitungan yang berbeda ini juga akan memiliki implikasi ketika guru melengkapi kartu laporan. Sebaliknya, jika KKM untuk semua mata pelajaran adalah sama, menentukan interval predikat akan lebih sederhana. Dalam hal ini, KKM dari mata pelajaran terendah akan menjadi KKM dari unit pendidikan. Tidak hanya itu, format dan metode pengisian rapor akan lebih mudah. Prosedur Dalam Menentukan Kurikulum KKM 2013 1. Dalam menentukan KKM dalam setiap mata pelajaran adalah menghitung jumlah kompetensi dasar dalam setiap mata pelajaran yang dibebankan ke setiap kelas dalam satu tahun akademik. 2. Tentukanlah komponen yang termasuk dalam aspek kompleksitas, asupan, serta tenaga pendidik dan daya dukung. 3. Tentukan nilai untuk setiap aspek pada skala dari 0-100. 4. Tentukan skor masing-masing aspek dengan rumus skor yang diperoleh dikalikan dengan skor maksimum dibagi 100. 5. Tentukanlah KKM di setiap kompetensi dasar dengan rumus untuk jumlah total setiap aspek dibagi dengan jumlah total aspek. 6. Tentukan KKM dari setiap konten pelajaran dengan rumus jumlah total KKM per kompetensi dasar dibagi dengan jumlah total kompetensi dasar. Setelah itu, pilihlah KKM terendah sebagai KKM unit pendidikan. Begitulah penjelasan terkait cara menentukan KKM dalam penilaian Kurikulum 2013. Sekiranya kami cukupkan sampai disini dulu, untuk informasi tambahan lain akan segera kami update jika terdapat informasi yang perlu ditambahkan mengenai KKM K13. Semoga membantu.
\n \n\n\ncara menentukan kkm satuan pendidikan kurikulum 2013
ο»ΏPadacontoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 14, sedangkan predikat A panjang intervalnya 13. 3) KKM mata pelajaran IPA adalah 64. Nilai C (cukup) dimulai dari 64. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran IPA dapat ditentukan dengan cara: (nilai maksimum - nilai KKM) : 3 = (100 - 64) : 3 = 12. Sebelum saya menjelaskan mengenai langkah-langkah yang di perlukan dalam menentukan KKM maka terlebih dahulu anda harus memahami apa yang di maksud dengan KKM dan apa pula manfaat yang di peroleh dalam penentuan KKM bagi setiap mata pelajaran. KKM atau yang di sebut dengan kriteria ketuntasan minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar yang di jadikan sebagai patokan atau penentu batas ketuntasan belajar bagi setiap peserta didik yang mana nilai dari KKM tersebut di tentukan oleh setiap satuan Pendidikan dengan mengacu kepada standar kompetensi lulusan. Dalam menetapkan nilai KKM kriteria ketuntasan minimal maka setiap satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama – sama antara Kepala Sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan nilai KKM pada setiap mata pelajaran. Manfaat yang di peroleh dalam menentukan nilai KKM pada setiap mata pelajaran di satuan pendidikan adalah untuk memberikan standar nilai ketuntasan sebagai gambaran seberapa besar kemampuan peserta didik dalam menyerap materi yang di ajarkan pada masing-masing mata pelajaran. Dalam menuntukan nilai KKM ada 3 hal yang perlu di perhatikan, ketiga hal tersebut yaitu Kompleksitas yang dimaksud disini adalah mengacu kepada karakteristik mata pelajaran. Tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran merupakan salah satu penentu bagi setiap satuan Pendidikan dalam menentukan nilai Batasan KKM. Untuk menentukan komponen kompleksitas tinggi atau rendah misalnya, bagaimana cara menentukan tingkat kesulitan dan kerumitan suatu mata pelajaran sehingga Tingkat Kompleksitas Tinggi ??? Nilai kompleksitas di katakana tinggi apabila dalam pelaksanaannya menuntut Sumber Daya Manusia SDM, termasuk didalamnya memahami kopetensi yang harus dicapai oleh siswa, kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu waktu, diantaranya waktunya cukup lama, karena perlu pengulangan. Serta Penalaran dan Kecermatan siswa yang tinggi. Untuk mengetahui tingkat kesulitan dan kerumitan dari masing-masing mata pelajaran maka dapat di tentukan dengan cara musyawarah yang dilakukan oleh masing-masing kelompok guru mata pelajaran yang membidangi mata pelajaran yang sama. Daya Dukung yang dimaksudkan disini yaitu berhubungan dengan kondisi satuan Pendidikan sekolah. Dalam menentukan KKM anda harus melihat bagaimana kondisi dari sekolah anda masing-masing. Ada beberapa hal yang meliputi kondisi satuan Pendidikan diantaranya yaitu a. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; sesuai latar belakang keahlian b. Jumlah peserta didik dalam satu kelas; c. Predikat akreditasi sekolah; d. Kelayakan sarana prasarana sekolah. e. Biaya manajemen sekolah f. Komite dan stakeholder sekolah. Intake yang dimaksudkan disini yaitu berhubungan dengan karakteristik Peserta Didik. Karakteristik peserta didik sangat menentukan bagi setiap satuan Pendidikan dalam menentukan nilai KKM. Intake tingkat kemampuan rata-rata siswa, untuk memperoleh gambaran intake ini kita bisa melihat dari berbagai cara, diantaranya dari hasil seleksi penerimaan siswa baru, dari hasil raport kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes seleksi masuk atau psikotes, dan juga bisa dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya. Dalam menentukan KKM anda juga perlu memperhatikan bagaimana hasil dari penilaian yang di peroleh peserta didik dalam memperoleh penilaian sebelumnya. Sebagai contoh untuk menentukan karakteristik siswa kelas 7 maka dapat di lihat dengan memperhatikan nilai rata-rata raport pada jenjang sebelumnya pada nilai raport SD sedangkan untuk siswa kelas 8 dan kelas 9 dapat di lihat dari hasil penilaian rata-rata nilai raport pada semester sebelumnya. Sebelum menentukan KKM mata pelajaran maka terlebih dahulu anda harus menentukan KKM dalam setiap kompetensi dasar dalam setiap mata pelajaran. Hasil dari seluruh KKM Kompetensi Dasar KD itulah yang nantinya di gunakan sebagai pelengkap dalam menentukan nilai KKM mata pelajaran. MENENTUKAN KKM KD Dalam menentukan KKM dalam setiap kompetensi dasar, maka anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut Sebagai contoh dalam menghitung KKM pada setiap kompetensi dasar, maka berikut ini saya berikan contoh penjelasan dalam menentukan nilai KKM dalam setiap Kompetensi Dasar. Berikut ini contoh perhitungan nilai KKM Kompetensi dasar apabila menggunakan Rentang Nilai. Misalnya nilai aspek daya dukung mendapat nilai 90 tinggi, Nilai aspek kompleksitas mendapat nilai 70 sedang dan Nilai aspek intake mendapat nilai 65 sedang. Karena jumlah dari aspek yang di analisis sebanyak 3 maka nilai KKM untuk KD tersebut adalah Berikut ini contoh perhitungan nilai KKM Kompetensi dasar apabila menggunakan point atau skor. Misalnya nilai aspek daya dukung mendapat skor 3 tinggi, Nilai aspek kompleksitas mendapat skor 3 rendah dan Nilai aspek intake mendapat nilai 2 sedang. Maka nilai KKM untuk KD tersebut adalah MENENTUKAN KKM MATA PELAJARAN Untuk menentukan KKM mata pelajaran maka hal yang paling terpenting adalah anda harus terlebih dahulu menentukan KKM dari setiap Kompetensi Dasar kemudian jumlah dari seluruh nilai KKM pada kompetensi dasar tersebut nantinya akan di gunakan untuk menentukan nilai KKM Mata Pelajaran. Berikut ini rumus yang dapat anda gunakan untuk menentukan nilai KKM Mata Pelajaran Apabila seorang peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM bisa di katakan bahwa peserta didik tersebut belum tuntas maka hendaklah guru memberikan pembelajaran Remedial sedangkan bagi peserta didik yang telah mancapai nilai ambang KKM maka peserta didik tersebut juga berhak untuk mendapatkan pembelajaran pengayaan. Pada postingan saya sebelumnya saya juga telah membahas mengenai arti dari pembelajaran remedial dan pembelajaran pengayaan di samping itu juga saya telah membagikan format pembelajaran remedial dan format pembelajaran pengayaan yang mana di dalamnya juga telah saya lengkapi dengan pemberian format penilaian hasil remedial dan pengayaan. Apabila anda belum mengetahui dan belum memiliki formatnya maka anda dapat mendownloadnya dan mencari judul artikel yang membahas tentang pembelajaran remedial dan pembelajaran pengayaan yang telah saya publish sebelumnya. Demikianlah penjelasan yang dapat saya bagikan mengenai langkah – langkah dalam menentukan KKM mata pelajaran yang dapat di gunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat anda yang membutuhkannya. TujuanPenyusunan panduan ini bertujuan untuk: 1. Memberikan pemahaman lebih luas cara menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran di satuan pendidikan, serta melakukan analisis terhadap hasil belajar yang dicapai; 2. Mendorong peningkatan mutu pendidikan melalui penetapan KKM yang optimal sehingga meningkat secara bertahap; 3.
Hallo sahabat, Kali ini kami akan berbagi tentang cara menentukan KKM dalam kurikulum 2013. Bagaimana caranya? Simak artikel ini sampai habis! Tampilan Depan Aplikasi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada standar kompetensi kelulusan SKL, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik muatan pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan. Penentuan KKM harus mempertimbangkan setidaknya 3 aspek, yakni karakteristik muatan/mata pelajaran kompleksitas, karakteristik peserta didik intake, dan kondisi satuan pendidikan pendidik dan daya dukung. Aspek karakteristik materi/kompetensi ditentukan dengan memperhatikan kompleksitas KD, dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas tingkat kesukaran materi/kompetensi, semakin rendah KKMnya. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi berdasarkan hasil ujian jenjang sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKMnya. Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru misalnya hasil Uji Kompetensi Guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKMnya. Adapun langkah-langkah dalam menentukan KKM, yaitu Hitung jumlah Kompetensi Dasar KD setiap muatan pelajaran pada setiap kelas dalam satu tahun pelajaran. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala 0-100 dengan mempertimbangkan aspek kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung. Tentukan skor tiap aspek dengan rumus Skor Komponen = Skor yang diperoleh 100x Skor Maksimum. Tentukan skor tiap aspek dengan rumus KKM per KD = Jumlah total setiap aspek jumlah total aspek. Tentukan KKM setiap muatan pelajaran dengan rumus KKM per KD = Jumlah total KKM per KD Jumlah total KD. Tentukan KKM Satuan Pendidikan, ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah dari seluruh KKM muatan/mata pelajaran. KKM ini digunakan dalam menentukan rentang predikat. Rumus menentukan rentang predikat adalah nilai maksimum-KKM satuan pendidikan 3. Misalnya sebuah sekolah KKM satuan pendidikannya 60, maka rentang predikatnya adalah 100 - 60 3 = 13,33. Sehingga rentang predikat untuk setiap rendang adalah 13 atau 14. Untuk mempermudah dalam menentukan KKM, dapat menggunakan aplikasi yang berbasis Microsoft Excel. Berikut salah satu contoh aplikasi yang dibuat oleh Bapak Alit Sentanu. Aplikasi KKM Kelas 1 unduh Aplikasi KKM Kelas 2 unduh Aplikasi KKM Kelas 3 unduh Aplikasi KKM Kelas 4 unduh Aplikasi KKM Kelas 5 unduh Aplikasi KKM Kelas 6 unduh Rekap KKM Satuan Pendidikan unduh Demikian yang dapat kami bagika, semoga bermanfaat. Salam edukasi.
Untukmenentukan suatu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau Kriteria Belajar Minimal (KBM) peserta didik tentunya bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang guru, apalagi dilakukan dengan cara manual, nah oleh sebab itu di sini kami akan membagikan Aplikasi KKM Kurikulum 2013 SD/MI Revisi yang dapat mempermudah Bapak dan Ibu Guru dalam melakukan analisis penilaian.
Panduan Cara Penyusunan KKM Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2021/2022 Berikut ini kami bagikan panduan mengenai cara penyusunan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kurikulum 2013. Panduan penyusunan KKM Kurikulum 2013 ini untuk membantu guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minima KKM tahun pelajaran 2021/2022. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. Di dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama antara kepala sekolah,pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. Baca Download Panduan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN Masa Pandemi Covid-19 KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 tiga aspek, sebagai berikut. 1. Karakteristik peserta didik intake 2. Karakteristik mata pelajaran kompleksitas materi atau kompetensi. 3. Kondisi satuan pendidikan daya dukung pada proses pencapaian kompetensi. Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut. 1. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas dalam satu tahun pelajaran. 2. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik intake, karakteristik mata pelajaran kompleksitas materi atau kompetensi, dan kondisi satuan pendidikan daya dukung. Komponen Penyusunan KKM Berikut ini komponen-komponenyang harus diperhatikan dalam penyusunan KKM. 1. Karakteristik Peserta Didik Intake Karakteristik peserta didik intake bagi peserta didik baru kelas VII antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai rapor semester-semester sebelumnya. b. Karakteristik Mata Pelajaran Kompleksitas Karakteristik Mata Pelajaran kompleksitas adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya pengetahuan prasyarat. 3. Daya Dukung Kondisi Satuan Pendidikan daya dukung meliputi antara lain 1 kompetensi pendidik misalnya nilai Uji Kompetensi Guru; 2 jumlah peserta didik dalam satu kelas; 3 predikat akreditasi sekolah; dan 4 kelayakan sarana prasarana sekolah. Contoh Kriteria dan skala penilaian penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Tabel Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM 3. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut. Misalkan aspek daya dukung mendapat nilai 90 aspek kompleksitas mendapat nilai 70 aspek intake mendapat skor 65 Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk KD tersebut adalah sebagai berikut. Di dalam menetapkan nilai KKM KD, pendidik/satuan pendidikan dapat juga memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek. Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Tabel Kriteria Penskoran Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. 4. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus Model Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Model KKM terdiri atas lebih dari satu KKM dan satu KKM. Satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari model penetapan KKM tersebut. Penjelasan rinci kedua model tersebut sebagai berikut. 1. Lebih dari Satu KKM Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM IPA 64, Matematika 60, Bahasa Indonesia 75, dan seterusnya. Selain itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran kelompok mata pelajaran. Misalnya, rumpun MIPA Matematika dan IPA memiliki KKM 70, rumpun bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris memiliki KKM 75, rumpun sosial IPS dan PPKn memiliki KKM 80, dan seterusnya. Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya interval nilai dan predikat yang berbeda-beda, diilustrasikan berikut. KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 75 Nilai C cukup dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditentukan dengan cara Nilai maksimum – Nilai KKM 3 = 100 – 75 3 = 8,3 Dengan demikian, panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9. Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A Sangat Baik, B Baik, C Cukup, dan D Kurang, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut. Tabel Contoh Interval Nilai dan Predikatnya untuk KKM 75 Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 9, sedangkan predikat A panjang intervalnya 8. KKM mata pelajaran Matematika adalah 60 Nilai C cukup dimulai dari 60. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Matematika dapat ditentukan dengan cara nilai maksimum – nilai KKM 3 = 100 – 60 3 = 13,3 Dengan demikian, panjang interval untuk setiap predikat 13 atau 14. Karena panjang interval nilainya 13 atau 14, untuk mata pelajaran Matematika interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut. Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan ,B yaitu 14, sedangkan predikat A panjang intervalnya 13. KKM mata pelajaran IPA adalah 64 Nilai C cukup dimulai dari 64. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran IPA dapat ditentukan dengan cara nilai maksimum – nilai KKM 3 = 100 – 64 3 = 12 Karena panjang interval nilainya 12, untuk mata pelajaran IPA, interval nilainya 12 atau 13, dan predikatnya sebagai berikut. Berdasarkan ilustrasi di atas, jika peserta didik mendapatkan nilai sama, misalnya 74, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, predikatnya bisa menjadi berbeda-beda seperti berikut. Tabel Contoh Predikat untuk KKM yang Berbeda Kasus seperti di atas sering menimbulkan masalah. Peserta didik, orang tua, masyarakat luas, dan pengguna hasil penilaian seringkali belum dapat memahami secara utuh, sehingga satuan pendidikan harus mensosialisasikan dengan jelas kepada semua pihak terkait. 2. Satu KKM Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran. Misalnya, SMP Indonesia Pintar berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata pelajaran KKM 78. Untuk satuan pendidikan yang menetapkan hanya satu KKM untuk semua mata pelajaran, interval nilai dan predikat dapat menggunakan satu ukuran. Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim, yaitu 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran menggunakan tabel yang sama, misalnya ditunjukkan di bawah ini. Tabel Contoh Predikat untuk Satu KKM Sumber Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama, 2017, Kemendikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMP. Demikian Panduan Cara Penyusunan KKM Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2021/2022. Semoga bermanfaat.

MIFJANAHGANDOL- Masih Adakah KKM pada Kurikulum Merdeka? - Pada kurikulum 2013, ketercapaian belajar peserta didik diukur dengan pemenuhan suatu kriteria yang berdasarkan intake, kompleksitas, dan sumber daya yang disebut kriteria ketuntasan minimal (KKM). Praktiknya guru-guru lebih mementingkan ketercapaian KKM melalui asesmen akhir (Sumatif) namun terkadang melupakan asesmen proses

Menganalisis karakteristik satuan pendidikan melibatkan pengumpulan dan evaluasi informasi terkait dengan berbagai aspek satuan pendidikan, seperti misi dan visi, tujuan pendidikan, program pendidikan, kurikulum, sumber daya manusia, fasilitas, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas dan efektivitas pendidikan di satuan ini adalah langkah-langkah umum dalam menganalisis karakteristik satuan pendidikan1. Mengumpulkan dataMulailah dengan mengumpulkan data dan informasi terkait dengan satuan pendidikan yang akan dianalisis. Data dapat diperoleh melalui observasi langsung, wawancara dengan staf dan siswa, studi dokumen seperti rencana program dan laporan evaluasi, serta melalui sumber data lainnya yang Menganalisis misi, visi, dan tujuan pendidikanTinjau misi, visi, dan tujuan pendidikan yang dinyatakan oleh satuan pendidikan. Analisis ini akan membantu memahami arah dan orientasi pendidikan yang diinginkan oleh satuan Mengevaluasi program pendidikan dan kurikulumTinjau program pendidikan yang ditawarkan oleh satuan pendidikan, termasuk kurikulum, metode pengajaran, dan penilaian siswa. Evaluasi ini dapat melibatkan analisis terhadap relevansi kurikulum dengan tujuan pendidikan, keterpaduan antar-mata pelajaran, serta kecocokan dengan kebutuhan siswa dan tuntutan Menilai sumber daya manusiaPerhatikan kualifikasi, pengalaman, dan kompetensi staf pendidik dan tenaga kependidikan. Evaluasi ini akan membantu dalam menentukan kemampuan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang Menilai fasilitas dan infrastrukturTinjau fasilitas fisik seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas olahraga. Evaluasi ini akan membantu menentukan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran dan aktivitas pendidikan Menganalisis faktor pendukung lainnyaSelain aspek-aspek yang telah disebutkan, perhatikan juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi karakteristik satuan pendidikan, seperti kepemimpinan, manajemen, partisipasi komunitas, dan kegiatan Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahanBerdasarkan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan, identifikasi kekuatan dan kelemahan satuan pendidikan. Fokus pada aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas dan efektivitas Menyusun rekomendasi perbaikanSetelah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, buatlah rekomendasi perbaikan yang spesifik dan realistis untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas satuan ini dapat berkaitan dengan pengembangan program, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan fasilitas, atau perbaikan proses langkah-langkah tersebut, analisis karakteristik satuan pendidikan dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi, kekuatan, dan kelemahan satuan pendidikan. Analisis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan merancang strategi pengembangan pendidikan yang lebih baik. 8ZjeCA.
  • tfz5gylnec.pages.dev/420
  • tfz5gylnec.pages.dev/237
  • tfz5gylnec.pages.dev/482
  • tfz5gylnec.pages.dev/471
  • tfz5gylnec.pages.dev/572
  • tfz5gylnec.pages.dev/79
  • tfz5gylnec.pages.dev/316
  • tfz5gylnec.pages.dev/222
  • cara menentukan kkm satuan pendidikan kurikulum 2013